Larangan berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang akhirat dan menjauhi sebab-sebabnya


BerBaGi AL ILMU

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Allah Taโ€™ala berfirman dalam surat Ar Ruum Ayat 6 dan 7 :

ูˆูŽู„ูŽูฐูƒูโ€โ€ู†ู‘ูŽ ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุงู„โ€โ€ู†ู‘ูŽโ€โ€ุงุณู ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ
ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ุธูŽุงู‡ูุฑู‹ุง ู…ู‘ูโ€โ€ู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ู‡ูู…ู’ ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ

โ€œAkan tetapi kebanyakan manusia itu tidak mengetahui, mereka hanya mengetahui lahiriah dari kehidupan dunia saja, sementara mereka lalai dari kehidupan akhirat.โ€

โš‰ Ayat ini mengecam orang yang hanya sebatas pengetahuannya tentang dunia namun mereka bodoh / tidak punya ilmu sama sekali atau sedikit ilmunya tentang kehidupan akhirat.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
๏ฟผ Maka dari itulah sangat tercela orang yang dia semangat mempelajari ilmu-ilmu dunia tetapi tidak punya semangat mempelajari ilmu-ilmu agama.

Padahal ilmu agama adalah bekal menuju kehidupan akhirat, dalam kuburanpun kita tidak akan ditanya tentang apakah kita belajar biologi atau fisika atau yang lainnya, akan tetapi ditanya tentang siapa Rabbmu, apa agamamu, siapa nabimu.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Walaupun pada awalnya ilmu dunia asalnya hukumnya mubah namun terkadang menjadi fardhu kifayah apabila menyempurnakan kewajiban dari ilmu agama.

Contoh misalnya :
Untuk Ibadah butuh kesehatan, dan tidak mungkin sempurna kewajiban ibadah kecuali dengan badan yang sehat maka tentu ada orang yang belajar tentang ilmu kesehatan itu sifatnya fardhu kifayah.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Kemudian beliau membawakan hadits Abu Hurairah rodhiyallahu โ€˜anhu, Rosullullah shollallahu โ€˜alayhi wasallam bersabda :

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูุจู’ุบูุถู ูƒูู„ู‘ูŽ ุฌูŽุนู’ุธูŽุฑููŠู‘ู ุฌูŽูˆู‘ูŽุงุธู ุณูŽุฎู‘ูŽุงุจู ุจูุงู„ุฃูŽุณู’ูˆูŽุงู‚ูุŒ ุฌููŠููŽุฉู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูุŒ ุนูŽุงู„ูู…ู ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุงุŒ ุฌูŽุงู‡ูู„ู ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู

โ€œSesungguhnya Allah membenci setiap orang yang sombong lagi kasar suka berteriak-teriak seperti di pasar, bangkai di waktu malam dan keledai di waktu siang. Dia berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang akhirat.โ€ (HR. Ibnu Hibbaan dan Baihaqi)

Dan menurut beliau hadits ini hasan walaupun sebagian ulama mendhoifkannya.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
โš‰ Hadits ini menunjukkan bahwa Allah benci kepada sifat-sifat ini :
Orang yang sombong lagi kasar, demikian pula orang yang suka teriak-teriak itu bukanlah sifat seorang muslim yang berakhlak dengan akhlaq Rasul, dia di waktu malam hanya melewati dengan tidur saja, tidak shalat malam. Dia hanya berilmu tentang dunia tetapi dia bodoh tentang kehidupan akhirat.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Inilah adalah merupakan celaan bagi orang yang sebatas berilmu tentang dunia tapi dia bodoh tentang kehidupan ahirat.

๏ฟผ Maka dari itulah kewajiban setiap muslim , betul-betul mempelajari ilmu agama/Akhirat ini supaya kita lurus aqidah kita, lurus ibadah kita, lurus juga akhlaq kita, muamalah kita, paham halal dan haram, paham jalan menuju Surga, jalan menuju api Neraka karena tujuan hidup manusia adalah Surga atau Neraka dan jalan menuju keduanya adalah harus mengetahui dari ilmu syariโ€™at yang Allah turunkan berupa wahyu-Nya

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Tidak mungkin kita mengetahui jalan menuju surga hanya sebatas dengan mempelajari ilmu dunia.

Tidak mungkin, karena di dalam Ilmu Biologi, Fisika misalnya tidak ada dijelaskan tentang halal dan haram, tentang jalan menuju ke surga atau neraka. Hanya ada dalam ilmu syariat.

Wallahu โ€˜alam ๏ฟผ

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰

========๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด========

Komentar ditutup.